Pengertian Shalat Jamak

Sholat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu sholat. Sholat lima waktu menjadi ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Muslim. Maka dari itu, jangan sampai kita melewatkannya satu kalipun.

Mengingat perintah dan dosa yang telah dituliskan dalam Al-Qur’an dan hadits, maka usahakan jangan pernah meninggalkannya sekalipun. Saat bepergian pun, shalat lima waktu juga wajib dilaksanakan. Namun, Allah SWT memberikan keringanan dengan memperbolehkan shalat jamak taqdim atau jamak takhir ketika kalian sedang dalam perjalanan jauh. .

Apabila kita melakukan perjalanan atau mudik, tentu penting untuk mengetahui tata cara sholat jamak dzuhur dan ashar. Meskipun dalam perjalanan jauh, tetapi shalat wajib tidak boleh ditinggalkan. Shalat jamak merupakan meringkas dua waktu shalat pada satu waktu.

Ada pendapat lain, yang mengatakan bahwa menjamak shalat adalah salah satu bentuk keringanan dalam Agama Islam. Misalnya, mengerjakan shalat Maghrib dan isya atau dzuhur dan ashar bersamaan.

Sementara itu, tidak ada jamak yang wajib disempurnakan untuk shalat subuh. Ada dua macam diantaranya, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir. Shalat jamak yang pertama yaitu shalat jamak taqdim yang berarti menggabungkan shalat sebelum masuk waktu shalat tersebut. Misalnya, menggabungkan shalat shalat Dzuhur dengan ashar di waktu dzuhur.

Sementara itu, yang kedua adalah shalat jamak takhir yaitu menggabungkan shalat di waktu shalat kedua. Misalnya, menggabungkan shalat Dzuhur dengan shalat ashar di waktu ashar.

Rasulullah SAW dalam haditsnya menjelaskan tentang shalat jamak. Dari Anas RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan sholat Dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Dzuhur terlebih dahulu kemudian naik kendaraan“. (HR Bukhari).

Sholat Jamak Taqdim

niat sholat jamak taqdim

Sumber: Pixabay

Pengertian Shalat Jamak Taqdim

Shalat jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat wajib di waktu awal dari shalat tersebut. Misalnya, sholat dzuhur dan ashar yang dilakukan pada saat waktu dzuhur. Selain itu, sholat maghrib dan isya dilakukan di waktu maghrib.

Syarat Melaksanakan Shalat Jamak

Shalat jamak diperuntukkan bagi seseorang yang diperbolehkan antara lain:

  1. Dalam perjalanan jauh bukan untuk tujuan maksiat.
  2. Jarak minimal yang ditempuh dalam perjalanan harus mencapai farsakh atau menurut beberapa pendapat para ulama adalah 64 km, 80 km atau 94,5 km.
  3. Shalat jamak dilakukan saat sedang dalam perjalanan.
  4. Shalat jamak dilakukan secara muwalat (berurutan). Setelah shalat pertama selesai dilakukan, maka harus segera melakukan takbiratul ihram untuk shalat kedua.

Tata Cara Shalat Jamak Taqdim

Disebutkan dalam buku Pendidikan Agama Islam: Fikih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII yang ditulis Zainal Muttaqin MA, tata cara shalat Jama taqdim, di antaranya:

  1. Kumandangkan azan lalu Iqamah atau cukup iqamah saja.
  2. Tunaikan sholat dzuhur terlebih dahulu.
  3. Setelah mengerjakan shalat Dzuhur, disunnahkan membaca Iqamah lalu melanjutkannya dengan shalat ashar.

Bacaan Niat Shalat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar

1. Niat Shalat Dzuhur

Lafal latin: “Ushalli fardhazh Zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’am ma’al Ashri adaan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu dzuhur 4 rakaat yang dijamak dengan ashar, fardhu karena Allah Ta’ala“.

2. Niat Shalat Ashar

Lafal latin: “Ushalli fardhazh Ashri arba’a raka’atin majmuu’an ma’al dzuhri ada’an lillahi ta’ala“.

Artinya: “Aku berniat shalat ashar empat rakaat dijama’ dengan Dhuhur, fardhu karena Allah Ta’ala“.

Bacaan Niat Shalat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya Dilakukan Pada Saat Maghrib

1. Niat Shalat Maghrib

Lafal latin: “Ushollii fardhol maghribi thalaatha raka’atin majmuu’an ma’al ‘isya’i jam’a taqdimi adaa-an lillahi ta’aalaa”.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isya, dengan jama’ taqdim, fardu karena Allah Ta’ala“.

2. Niat Shalat Isya

Setelah sholat Maghrib kemudian dilanjut dengan sholat Isya dengan membaca niat sebagai berikut:

Lafal latin: “Ushollii fardlol ‘isyaa’i arba’a raka’atin majmu’ah ma’al maghribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa”.

Artinya: “Aku berniat sholat isya empat rakaat dijamak dengan maghrib, dengan jama’ taqdim, fardhu karena Allah Ta’ala“.

Sholat Jamak Takhir

niat sholat jamak taqdim

Sumber: Pixabay

Pengertian Sholat Jamak Takhir

Sholat jamak takhir adalah suatu ketentuan shalat wajib yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan di waktu shalat wajib yang terakhir. Ketika melakukan shalat jamak takhir (dzuhur dan ashar), maka dilakukan di waktu sholat ashar. Sedangkan jamak takhir maghrib dan isya dilakukan di waktu isya.

Bacaan Niat Shalat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar

1. Bacaan Niat Shalat Jamak Takhir (Dzuhur dan Ashar) / Dilakukan Saat Waktu Ashar

Tulisan latin: “Usholli fardhazh Zhuhri arba’a raka’atin majmuu’an ma’al Ashri adaa’an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu dhuhur 4 rakaat yang dijamak dengan ashar, Fardu karena Allah Ta’aala”.

2. Setelah shalat Dzuhur kemudian dilanjut dengan shalat Ashar dengan membaca niat sebagai berikut:

Lafal latin: “Ushollii fardhol ‘ashri arba’a roka’aatin majmuu’an ma’azh Zhuhri ada’an lillahi ta’aalaa”.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan Dhuhur lillahi ta’ala”.

Bacaan Niat Shalat Jamak Takhir Maghrib dan Isya

1. Shalat Maghrib dan Isya/ dilakukan saat waktu Isya’

Lafal latin: “Usholli fardhol Maghribi thalatah raka’atin majmuu’an ma’al isya’i jam’a ya-kirimin adaa-an lillaahi ta’aalaa”.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu Maghrib 3 rakaat yang dijamak dengan isya’, dengan jama’ takhir fardhu karena Allah Ta’ala”.

2. Setelah sholat Maghrib kemudian dilanjut dengan sholat isya dengan membaca niat sebagai berikut:

Lafal latin: “Ushalli fardhazh ‘isya’i arba’a raka’atin majmuu’an ma’al Maghribi jama ta-kharimin adaa-an lillahi ta’ala”.

Artinya: “Aku berniat shalat isya’ 4 rakaat yang dijama’ dengan Maghrib, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’ala”.

Adapun beberapa shalat wajib yang boleh dijamak adalah shalat dzuhur dengan ashar dan sholat Maghrib dengan isya. Adapun shalat yang dilarang untuk dijamak yakni sholat subuh maupun shalat ashar dengan Maghrib.

Shalat Qashar

niat sholat jamak taqdim

Sumber: Pixabay

Shalat qashar adalah melakukan shalat wajib dengan mengurangi atau meringkas jumlah
rakaat shalat yang bersangkutan. Terdapat 3 shalat fardhu yang boleh diqashar yakni Dzuhur, ashar dan isya yang mana aslinya berjumlah 4 rakaat. Jika melakukan sholat qashar, maka jumlah rakaat yang dikerjakan cukup 2 rakaat. Selain itu, untuk melakukan sholat qashar hanya diperbolehkan bagi yang sedang dalam perjalanan atau bepergian jauh.

Adapun jarak perjalanan jauh dibolehkan untuk melakukan sholat Qashar terdapat di dalam hadits Ibnu Syaiban yang menyebutkan bahwa shalat qashar adalah perjalanan sehari semalam, menunggangi unta atau berjalan kaki normal. Setelah diperhitungkan, mendapatkan jarak sekitar 4 burd atau 16 farsakh atau 88,657 km. Dalam penjelasan Ibnu Abbas mengenai jarak dibolehkannya shalat qashar, yakni 4 burd atau 16 farsakh. 1 farsakh =5.541 meter hingga 16 farsakh = 88,656 km. Hasil yang sama dan mayoritas ulama seperti Imam Syafi’i, Imam Malik dan Imam Ahmad meyakini hal tersebut.

Tata Cara Shalat Qashar

1. Niat Shalat Qashar Dzuhur

Lafal latin: “Usholli fardhol dhuhri rok’ataini qoshron lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat shalat fardhu dzuhur 2 rakaat qashar karena lillaahi ta’aalaa”.

2. Niat Shalat Qashar Ashar

Lafal latin: “Usholli fardhol Ashri rak’ataini qashran lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat shalat fardhu Ashar 2 rakaat Qashar karena Allah Ta’ala”.

3. Niat Shalat Qashar Isya

Lafal latin: “Usholli fardhol isya’i rak’ataini qoshron lillaahi ta’ala”.

Artinya: “Aku niat shalat fardhu isya 2 rakaat Qashar karena Allah Ta’ala”.

Tata Cara Shalat Jamak dengan Qashar, Takhir

  1. Niat, bacaan niat sesuai dengan pengerjaannya.
  2. Muwalah atau bersegera.
  3. Di antara kedua shalat yang digabung atau jamak, harus langsung dilanjut.
  4. Tidak ada pemisah untuk melakukan shalat Sunnah.
  5. Masih berstatus sebagai musafir atau masih dalam perjalanan jauh, belum sampai tujuan.Misal ketika sedang takbiratul ihram sampai shalat yang kedua, masih dalam waktu syarat sahnya shalat menjamak.
  6. Tertib.
  7. Lakukan urutan shalat sesuai aturannya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh: jika shalat jamak Taqdim qashar, maka mengerjakan Maghrib 3 rakaat dulu baru 2 rakaat isya.

Tata Cara Shalat Wajib di Kendaraan dan di Alam

Salah satu kewajiban umat Islam adalah menunaikan shalat lima waktu. Shalat ini tidak boleh ditinggalkan karena sifatnya wajib. Meskipun kamu sedang disibukkan dengan berbagai aktivitas, ibadah ini harus tetap dilakukan. Saat bepergian jauh dan berada di kendaraan, shalat tak menjadi penghalang. Hal ini karena shalat bisa dikerjakan walau tengah di dalam kendaraan.

Begitu juga ketika tengah berlibur di pantai atau alam yang sulit menemukan tempat ibadah, shalat bisa dilaksanakan. Salah satu kewajiban umat Islam ialah menunaikan shalat lima waktu. Shalat ini tidak boleh ditinggalkan karena sifatnya wajib.

Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa saat bepergian jauh dan berada di kendaraan, shalat tak menjadi penghalang.

Selain itu, ibadah sholat wajib bisa juga dilakukan di dalam kendaraan. Begitu juga ketika tengah berlibur di pantai atau alam yang sulit menemukan tempat ibadah, shalat bisa dilaksanakan di dalam kendaraan. Namun, kamu lebih dulu harus mengetahui tata cara shalat wajib di kendaraan dan di alam. Nabi Muhammad SAW juga pernah menunaikan shalat di atas unta dan tidak menghadap kiblat.

Dalam sebuah hadits, Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat Sunnah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat”. (HR. Bukhari 1094).

Syarat dibolehkannya shalat di kendaraan tidak memungkinkan menghentikan laju kendaraan, sementara dirinya khawatir akan terlewat waktu untuk shalat wajib. Kekhawatiran tertinggal waktu shalat fardhu yang sebentar, seperti Maghrib. Hingga keburu berbarengan dengan shalat isya.

Kemudian, tidak ada tempat pemberhentian yang layak dan aman untuk shalat. Seperti di dalam pesawat atau kapal kecil.

Sama halnya dengan sebelum shalat wajib yang harus berwudhu terlebih dahulu, maka untuk shalat di kendaraan atau di alam juga harus diawali dengan berwudhu. Jika tidak menemukan air untuk bersuci, maka bisa melakukan tayamum. Kecuali, jika di kereta Anda menemukan toilet dengan wastafel untuk wudhu yang bersih, bisa digunakan untuk berwudhu..

Tata Cara Shalat Wajib di Kendaraan

Syaikh Musthafa Al Adawi juga ditanya mengenai shalat ketika di mobil (termasuk bus dan semacamnya) beliau menjelaskan caranya: “Jika Anda bersafar untuk jarak yang jauh dan tidak memungkinkan untuk berhenti, shalatlah sambil duduk“. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Shalatlah sambil berdiri, jika tidak bisa maka sambil duduk, jika tidak bisa maka sambil berbaring“. (HR. Al Bukhari 1117).

Kecuali, jika Anda bepergian menggunakan kapal feri atau sejenisnya yang menyediakan tempat wudhu dan mushola. Sebaiknya, shalatlah di tempat tersebut, tidak perlu memanjakan diri secara berlebihan. Lebih baik lagi, ketika shalat di dalam kendaraan, sebaiknya menghadap arah kiblat, tetapi jika tidak memungkinkan menghadap kiblat.

Anda bisa shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan. Layaknya, kapal yang memiliki mushola, pasti arah kiblatnya selalu ke depan. Padahal perjalanan kapal bisa saja berbelok dan lurus tergantung tujuan dan arah angin.

Tata Cara Shalat Wajib di Alam

Sebagai seorang backpacker, pasti ada kalanya mendapatkan waktu shalat wajib di tempat tidak terduga. Apalagi ketika melakukan perjalanan ke luar negeri dengan minoritas Islam, pasti sulit menemukan masjid atau tempat ibadah. Pastikan Anda selalu membawa sajadah kecil dan ringan, khusus untuk bepergian.

Membawa kain untuk menutup aurat, jika tidak menggunakan jilbab bisa dengan jaket, memakai kaus kaki, menutup bagian celana ketat dengan jaket atau kain juga dan sebagainya. Pilihlah, tempat yang sekiranya bersih, terhindar dari najis kotoran binatang dan memungkinkan untuk shalat.

Anda bisa melakukan shalat di bawah pohon taman yang sepi, tanah bersih di hutan dan pasir pantai. Jika Anda tidak membawa kompas sebagai penunjuk kiblat, gunakanlah matahari dan bintang sebagai penunjuk arah. Misalnya, jika tetap tidak memungkinkan karena malam hari yang tertutup mendung, shalatlah menghadap arah manapun yang Anda yakini.

Shalat wajib merupakan shalat yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Apabila tidak, tentu akan mendapatkan dosa yang sangat besar. Jadi, ketika sedang berada dalam perjalanan jauh, kamu bisa melakukan sholat jamak.

Sholat jamak dan qashar ini sendiri bisa dilakukan secara sendiri atau secara berjamaah. Namun, sebaiknya dilakukan secara berjamaah agar mendapatkan pahala sholat lebih banyak dibandingkan dengan sholat sendiri.

sumber: https://www.gramedia.com/literasi/niat-sholat-jamak-taqdim/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA ( Pengen Tau Ajahh.. )